Hal tersebut bisa jadi ladang empuk bagi para vendor untuk memproduksi smartphone keluaran terbaru. Menurut hasil riset tersebut, sekitar 30% dari para pengguna smartphone memilih smartphone yang berada di kisaran harga Rp750 ribu sampai dengan Rp1,5 juta. Selain itu, untuk rentang harga smartphone Rp1,5 juta hingga Rp2 juta juga menempati prosentasi tertinggi, meskipun masih di bawah 30 persen.
Pihak Qualcomm menurut Ben hanya menyediakan chipset maupun prosesor kepada para mitra atau pihak Original Equipment Manufacturer (OEM). Hal ini membuat Qualcomm tidak dapat memutuskan untuk menetapkan harga jual pada smartphone tersebut yang meluncur di pasaran.
Lebih lanjut Ben mengatakan, berdasarkan data dari Qualcomm, terdapat 30 device (Snapdragon S4) yang telah terjual di negara-negara dunia yang menerapkan jaringan LTE. "Lebih dari 500 device, 30 tablet, 400 desain yang masih dikembangkan," tuturnya.
Qualcomm juga bekerja sama dengan beberapa mitra atau tier (tingkat). Pada tingkat 1 seperti HTC, Sony, Nokia. Dan untuk tingkat ke-2 seperti Hisense serta brand lokal seperti Nexian, Cross dan SpeedUP.
(sumber:okezone)
0 komentar:
Posting Komentar